Setelah beredar selama sekitar dua tahun, salah satu DSLR terlaris Nikon, D7100, akhirnya mendapat pengganti yang sepadan. Awal bulan Maret kemarin, Nikon merilis D7200.
Meski dari segi fisik tampak tidak jauh berbeda, sejumlah penyempurnaan
telah disematkan guna memperbaiki kekurangan pendahulunya.
Tidak banyak perubahan pada sensor APS-C CMOS-nya, Nikon D7200 masih mempertahankan resolusi 24,2 megapixel yang sudah dirasa lebih dari cukup bagi sebagian besar pengguna. Sensor ini tidak disertai low-pass filter
sehingga ketajaman gambar yang dihasilkan bisa tetap terjaga, sedangkan
sensitivitas ISO-nya mencapai angka 25.600 – terdapat mode ISO 51.200
dan 102.400, namun hanya untuk gambar hitam-putih saja.Dilihat dari sudut manapun, performa D7200 lebih cepat dan
lebih baik ketimbang pendahulunya.
Untuk melengkapi sensor yang sudah terbukti handal tersebut, kamera
ini juga dilengkapi prosesor dengan teknologi baru, Expeed 4. Berkat
pengganti Expeed 3 ini, Nikon D7200 diklaim dapat mengolah gambar 30%
lebih cepat, sekaligus lebih irit daya – 160 shot lebih banyak dari D7100, atau 15% lebih awet. Kendati demikian, peningkatan paling menonjol justru terletak pada performa continuous shooting-nya.
Kecepatannya masih sama 6 fps, atau 7 fps dalam mode crop 1,3x, akan tetapi ukuran buffer-nya
kini lebih besar. Sederhananya, pengguna D7200 kini dapat memotret
tanpa henti dan menghasilkan sebanyak 18 foto dalam format RAW 14-bit,
27 foto dalam format RAW 12-bit, atau lebih dari 100 foto dalam format
JPEG.
Performa autofocus juga turut mendapat penyempurnaan. Nikon
mengklaim D7200 kini lebih responsif dalam mencari fokus di kondisi
remang-remang. Sebanyak 51 titik fokus dihadirkan sehingga pengguna bisa
lebih mudah dalam menentukan fokus pada objek fotonya.
Dari sisi desain, D7200 hampir identik seperti pendahulunya, dengan rangka yang terbuat dari magnesium dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Di belakangnya, hadir LCD 3,2 inci dengan resolusi 1,2 juta dot dan optical viewfinder.
Namun Nikon D7200 masih menyimpan satu penyempurnaan terakhir yang
terdengar sepele sekaligus penting dalam menarik minat konsumen: Wi-Fi
dan NFC.